Apresiasi Mendalam KJI untuk Seratus Hari Kerja Kapolda Sumbar
Seratus hari. Sebuah bilangan yang mungkin terasa singkat dalam kalender kehidupan, namun bagi Polda Sumatera Barat, di bawah nahkoda Irjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta M.Si., CSFA., angka tersebut menjelma menjadi penanda babak baru, sebuah simfoni perubahan yang disambut dengan gegap gempita oleh organisasi kewartawanan Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI). Bukan sekadar catatan statistik yang membanggakan, namun sebuah kisah tentang harapan yang kembali bersemi, tentang ketenangan yang perlahan merayapi sudut-sudut nagari, dan tentang sinergi yang membangun jembatan antara aparat penegak hukum dan masyarakat.
Bayangkanlah, malam-malam di bulan Ramadan yang dahulunya diwarnai kekhawatiran akan aksi tawuran seusai ibadah tarawih, kini terisi dengan khidmat dan kedamaian. Program "Sumbar Zero Tawuran dan Balap Liar" bukan sekadar jargon, melainkan sebuah komitmen yang diterjemahkan dalam patroli tanpa lelah, menyentuh titik-titik rawan bagai tangan-tangan yang menjaga. Lebih dari itu, sentuhan personal melalui program "Siswa Sahabat Kapolda" telah menembus benteng kenakalan remaja, menanamkan nilai-nilai persahabatan dan tanggung jawab. KJI, sebagai mata dan telinga masyarakat, memantau langsung bagaimana inisiatif ini membuahkan hasil, meredam gejolak yang sempat mengancam ketenteraman generasi muda.
Namun, kepedulian Kapolda Sumbar tak berhenti pada penindakan. Beliau menyadari betul bahwa akar permasalahan seringkali tersembunyi di balik layar. Fenomena ribuan pelajar putus sekolah yang teridentifikasi melalui pendataan "By Name By Address" adalah potret buram yang selama ini mungkin luput dari perhatian. Langkah berani untuk mengungkap data ini dan menyerahkannya kepada pemerintah daerah adalah sebentuk tanggung jawab yang patut diacungi jempol. KJI sepakat, menyelamatkan masa depan anak bangsa adalah kerja kolektif, membutuhkan uluran tangan dari berbagai pihak, bukan hanya aparat kepolisian semata. Rapat koordinasi yang akan segera digelar dengan Dinas Pendidikan adalah secercah harapan untuk masa depan yang lebih cerah bagi para generasi penerus.
Pergulatan melawan narkoba di Sumatera Barat juga menunjukkan babak baru. Dari posisi yang mengkhawatirkan di tingkat nasional, kini angka penyalahgunaan narkotika berhasil ditekan. Ini adalah buah dari kerja keras yang tak kenal lelah, dari operasi pemberantasan yang masif hingga sentuhan spiritual melalui Gerakan Subuh Berjamaah (GSB). Keterlibatan tokoh masyarakat dalam gerakan ini adalah pengakuan akan kekuatan kearifan lokal dalam memerangi kejahatan. KJI mencatat, meskipun tantangan masih besar, penurunan angka ini adalah angin segar yang memberikan harapan akan Sumatera Barat yang lebih sehat dan produktif.
Lebih jauh, komitmen Kapolda Sumbar untuk memberantas judi online dan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) adalah bukti keberpihakan kepada masyarakat dan kelestarian lingkungan. PETI, dengan segala kerusakan yang ditimbulkannya, menjadi fokus perhatian serius. Langkah proaktif untuk memetakan Wilayah Tambang Rakyat (WTR) dan mengawalnya menuju legalisasi adalah solusi cerdas yang memberikan kepastian hukum bagi para penambang tanpa mengorbankan lingkungan. KJI melihat ini sebagai langkah maju yang patut didukung penuh.
Seratus hari kepemimpinan Irjen Pol Gatot Tri Suryanta adalah narasi tentang harapan, tentang kerja keras, dan tentang sinergi. KJI, dengan mata hati jurnalis, memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi dan komitmen beliau dalam menciptakan Sumatera Barat yang lebih aman, damai, dan nyaman. "Angkat jempol" dari KJI bukan sekadar ungkapan basa-basi, melainkan sebuah pengakuan tulus atas simfoni perubahan yang telah dimulai di ranah Minang. Semoga langkah baik ini terus berlanjut, membawa Sumatera Barat menuju masa depan yang lebih cemerlang dimasa akan datang.
Padang, 15 April 2025
Penulis: Mukhtisar, KJI