Bagian dari Program 100 Hari Kerja, Wako Fadly Amran Serahkan Bantuan dan Pastikan Nelayan Padang Terlindungi BPJS
PADANG - Pemerintah Kota (Pemko) Padang menunjukkan komitmennya terhadap masyarakat pesisir dengan menyerahkan bantuan sarana dan prasarana perikanan tangkap kepada nelayan di Lapangan Sepakbola Seberang Pebayan, Kelurahan Batang Arau, pada Kamis (24/4/2025). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Padang, Fadly Amran, dan menjadi bagian dari program 100 hari kerja Pemko Padang.
Bantuan tersebut diserahkan kepada nelayan dari sembilan Kelompok Usaha Bersama (KUB). Menurut Sekretaris Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang, Danti Arvan, total bantuan yang diserahkan meliputi 12 unit mesin tempel (7 unit kapasitas 40 PK dan 5 unit 15 PK), 59 buah fish box (29 kapasitas 220 liter dan 30 kapasitas 100 liter), serta 29 unit jaring nelayan. Kegiatan ini dihadiri sekitar 100 nelayan penerima manfaat.
Dalam kesempatan tersebut, Wako Fadly Amran tidak hanya menyerahkan bantuan fisik, tetapi juga berdialog hangat dengan para nelayan. Ia menegaskan bahwa bantuan ini merupakan simbol kehadiran pemerintah untuk mendukung nelayan agar dapat bekerja lebih efektif, aman, dan sejahtera.
"Bantuan ini bukan sekadar alat tangkap, ini adalah simbol bahwa pemerintah hadir," ujar Wako Fadly Amran.
Lebih lanjut, Wako Fadly Amran mensosialisasikan pentingnya program Asuransi Nelayan dari BPJS Ketenagakerjaan. Program ini menjadi fokus dalam 100 hari kerja Pemko Padang untuk memberikan perlindungan sosial bagi nelayan yang profesinya penuh risiko.
“Kita tahu, pekerjaan nelayan penuh risiko. Karena itu, kita siapkan proteksi bagi keluarga nelayan jika sesuatu terjadi saat melaut. Kita akan data satu per satu, karena mereka harus dilindungi,” tegasnya.
Wali Kota juga menekankan keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui berbagai kebijakan seperti BPJS gratis, bantuan LKS, dan seragam sekolah gratis.
"Ini soal keberpihakan. Pemerintah tidak boleh jadi penonton. Kita harus pastikan setiap suara nelayan didengar, setiap keluhan ditindaklanjuti,” katanya, disambut antusias nelayan.
Di akhir dialog, Fadly Amran mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, nelayan, dan semua pihak terkait untuk menjaga kelestarian laut, serta menyoroti bahaya praktik ilegal seperti penggunaan bom ikan yang merusak ekosistem dan mengancam masa depan perikanan.
“Kita butuh laut yang sehat untuk masa depan anak cucu kita. Kita tidak bisa jalan sendiri. Kolaborasi adalah kuncinya,” pesannya.
Salah seorang nelayan, Ishak (54), menyampaikan apresiasi mendalam atas perhatian Pemko Padang. Ia merasa tenang setelah mendapatkan jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan dan berharap pemerintah dapat terus memberikan bantuan, seperti penyediaan perahu fiber dan menjaga stabilitas harga ikan saat musim tangkap.
"Alhamdulillah, dengan adanya BPJS Ketenagakerjaan ini kami seperti halnya pekerja formal akan merasa lebih tenang saat bekerja, bahkan bukan hanya kami yang merasa tenang, tapi juga keluarga di rumah," ungkap Ishak. (And)