PADANG - 10 MARET 2025 – Suasana hangat menyelimuti Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat pada Senin pagi. Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat, Maria Doeni Isa, beserta jajaran tiba untuk melakukan kunjungan kerja yang krusial. Kedatangan mereka disambut dengan senyum ramah oleh Kepala Perwakilan BPKP Sumbar, Arif Ardiyanto, yang didampingi oleh Koordinator Pengawasan Bidang Instansi Pemerintah Pusat (IPP), Lefendri, serta tim pengawas yang sigap.

Dalam ruang pertemuan yang penuh keakraban, Maria Doeni Isa menyampaikan apresiasi mendalam atas sambutan hangat yang diberikan. Ia menekankan betapa pentingnya sinergi antara BPPW Sumbar dan BPKP Sumbar, terutama dalam mengawal pembangunan infrastruktur di Ranah Minang. "Kami menyadari bahwa pengawasan yang efektif adalah kunci keberhasilan pembangunan," ujarnya dengan suara mantap.

Sorotan utama diskusi tertuju pada Audit Penanganan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pasca Bencana. Tragedi banjir bandang, tanah longsor, dan lahar dingin yang menerjang Sumatera Barat pada awal tahun 2024 telah meninggalkan luka mendalam, termasuk kerusakan pada infrastruktur air bersih. "Masyarakat sangat membutuhkan air bersih, dan kami harus bergerak cepat untuk memulihkan sistem yang rusak," tegas Maria Doeni Isa.

Arif Ardiyanto menyambut baik inisiatif BPPW Sumbar dan menegaskan komitmen BPKP Sumbar untuk mendukung pengawasan yang transparan dan akuntabel. "Kami siap berkolaborasi untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan untuk pemulihan infrastruktur air minum digunakan secara tepat sasaran," katanya dengan penuh keyakinan.

Pertemuan ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah langkah nyata untuk memperkuat koordinasi dan sinergi antara dua institusi penting. Mereka bertekad untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur di Sumatera Barat tidak hanya berkualitas, tetapi juga akuntabel dan berkelanjutan. Dengan semangat kebersamaan, mereka siap menghadapi tantangan dan mewujudkan pembangunan yang membawa manfaat bagi seluruh masyarakat.

Editor: Andarizal