Noken Penuh Kasih: Singkong Mama Papua Hangatkan Personel Damai Cartenz

OKSIBIL, PEGUNUNGAN BINTANG - 8 MARET 2025 - Di tengah hijaunya lembah Pegunungan Bintang, di Distrik Oksibil yang tenang, sebuah kisah persaudaraan yang menghangatkan hati terjalin. Matahari siang itu bersinar cerah, menerangi jalan setapak yang dilalui Mama Elliyah, seorang perempuan Papua paruh baya dengan noken di punggungnya. Langkahnya mantap menuju pos personel Operasi Damai Cartenz 2025, membawa serta hasil bumi yang berlimpah.

Di dalam noken, tersembunyi umbi-umbian singkong segar, hasil panen dari kebunnya yang subur. Bukan sekadar makanan, singkong itu adalah simbol ketulusan, ungkapan kasih sayang seorang ibu kepada para penjaga keamanan yang bertugas di tanahnya. Mama Elliyah, dengan senyum yang merekah, menyerahkan hasil panennya kepada para personel, sebuah hadiah sederhana namun penuh makna.

"Saya sering lihat bapak-bapak polisi selalu menjaga kami di sini," ujarnya dengan suara lembut, "Saya senang bisa berbagi hasil kebun ini, supaya mereka juga bisa merasakan apa yang kami makan di rumah. Kita harus saling bantu, biar damai dan rukun."

Bripda Abdulrohman Wahyu Saputra, salah satu personel yang menerima pemberian itu, terharu dengan kebaikan hati Mama Elliyah. "Ini bentuk kasih sayang yang luar biasa dari masyarakat," ucapnya, "Kami merasa dihargai dan diterima sebagai bagian dari mereka."

Sebagai ungkapan terima kasih, para personel Damai Cartenz 2025 menawarkan sekardus mi instan kepada Mama Elliyah. Bukan sekadar pertukaran, tetapi sebuah simbol timbal balik, sebuah jalinan persahabatan yang semakin erat.

Kombes Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, turut mengapresiasi momen indah ini. "Momen seperti ini adalah bukti nyata bahwa masyarakat Papua dan aparat keamanan bisa hidup berdampingan dalam bingkai persatuan dan kemanusiaan," tuturnya, "Kebaikan yang ditunjukkan oleh Mama-mama Papua adalah contoh nilai luhur yang harus terus dijaga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara."

Di tengah keberagaman Indonesia, kisah Mama Elliyah dan para personel Damai Cartenz 2025 adalah cerminan dari semangat gotong royong dan persatuan yang tertuang dalam sila ketiga Pancasila. Sebuah kisah yang mengajarkan kita bahwa di balik perbedaan, terdapat hati yang sama, hati yang merindukan kedamaian dan kebersamaan.

Editor: Andarizal

Topik Terkait

Baca Juga :