Harapan Baru Pasar Raya Padang: Revitalisasi Jadi Jurus Jitu Kembalikan Kejayaan
PADANG, GEDUNG PUTIH - Di tengah hiruk pikuk Kota Padang yang kian menggeliat, denyut nadi perekonomian tradisionalnya, Pasar Raya Padang, terasa sedikit melemah. Namun, harapan baru merekah di Gedung Putih, kediaman resmi Wali Kota Padang, Selasa siang (11/3/2025), ketika Fadly Amran, sang pemimpin kota, duduk bersama para pejuang ekonomi pasar – Komunitas Pedagang Pasar (KPP) Padang dan perwakilan pedagang dari berbagai penjuru Pasar Raya. Pertemuan ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah panggilan hati untuk mendengarkan jeritan dan aspirasi para pedagang yang menjadi tulang punggung perekonomian kota.
Di ruang pertemuan yang penuh kehangatan, Asril Manan, Ketua KPP Padang, dengan suara lantang namun penuh harap, menyuarakan isi hati para pedagang. "Pasar Raya ini adalah wajah kota kita. Agar Padang ini indah, tertib, dan diminati pendatang, pasar ini harus dibenahi," ujarnya, menggambarkan kerinduan akan pasar yang tak hanya menjadi tempat berdagang, tetapi juga cermin kemajuan kota. Ia menekankan perlunya sentuhan tangan pemerintah kota untuk menata dan meningkatkan fasilitas pasar, menjadikannya pusat perdagangan yang kondusif, tempat bertemunya pedagang dan pembeli dalam suasana yang nyaman dan aman.
Keluhan pedagang ini tak jatuh di telinga yang tuli. Wali Kota Fadly Amran, dengan gestur mantap, menanggapi dengan janji yang menggembirakan. "Revitalisasi Pasar Raya adalah program unggulan kami," tegasnya, mengisyaratkan komitmen kuat untuk menghidupkan kembali denyut nadi pasar. Ia melihat Pasar Raya bukan hanya sebagai tempat transaksi jual beli, tetapi sebagai bagian integral dari visi besar kejayaan Kota Padang. "Bagaimana pasar kembali ramai pengunjung, itu tujuan kita," lanjutnya, seolah membangkitkan semangat para pedagang yang hadir.
Sang Wali Kota kemudian membuka tabir rencana besar revitalisasi Pasar Raya. Langkah-langkah konkret pun dipaparkan, mulai dari penataan pedagang dan lalu lintas yang semrawut, revitalisasi fisik pasar yang mungkin telah usang dimakan usia, pembenahan infrastruktur jalan dan penerangan yang minim, hingga sentuhan solusi permodalan yang seringkali menjadi kendala bagi para pedagang kecil.
Lebih lanjut, Fadly menyoroti pentingnya Fase VII Pasar, sebuah area yang diharapkan menjadi magnet baru bagi pengunjung. "Pandangan pertama itu menentukan," katanya, menggambarkan betapa pentingnya kesan awal yang ditangkap pengunjung. "Bagaimana Fase VII ini penuh diisi pedagang, menandakan bahwa pasar itu aktif." Ia berharap semua pedagang, baik yang berada di selasar maupun pedagang kaki lima (PKL), bersemangat mengisi Fase VII, menciptakan atmosfer pasar yang hidup dan dinamis.
Pertemuan yang berlangsung hangat ini bukan hanya sekadar janji manis. Kehadiran Kepala Dinas Perdagangan, Syahendri Barkah, dan Kepala Dinas Perhubungan, Ances Kurniawan, mendampingi Wali Kota, mengisyaratkan keseriusan Pemko Padang dalam mewujudkan revitalisasi ini. Perwakilan pedagang dari berbagai penjuru Pasar Raya, mulai dari Jalan M. Yamin yang legendaris, Merlin yang penuh warna, Rajawali yang kokoh, Koppas yang dinamis, Blok A yang sibuk, hingga Fase I-VII, Inpres IV, dan area pertokoan IPPI yang modern, semua hadir, menyatukan suara dan harapan untuk perubahan.
Di akhir pertemuan, harapan membumbung tinggi. Dengan langkah-langkah revitalisasi yang telah diungkapkan, Pasar Raya Padang diharapkan akan bertransformasi menjadi pusat perdagangan yang lebih menarik dan maju. Bukan hanya untuk para pedagang yang akan merasakan manfaat ekonomi yang lebih besar, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Kota Padang yang akan menikmati denyut nadi perekonomian yang semakin kuat dan kota yang semakin berjaya. Pasar Raya Padang, dengan sentuhan revitalisasi, diharapkan akan kembali menjadi kebanggaan kota, tempat bertemunya tradisi dan modernitas, serta simbol kejayaan Kota Padang di masa depan.