Dibalik Layar Puskesmas Lubuk Begalung: Kisah-Kisah Heroik "Dokter Warga" Kota Padang Menembus Batas Waktu dan Ruang
Di jantung kota Padang, tepatnya di Puskesmas Lubuk Begalung (Lubeg), kesibukan tak pernah surut. Di balik meja kerjanya, dr. Sari Ramadhani, sang kepala puskesmas, dengan cekatan mengatur alur pelayanan kesehatan yang tak pernah sepi. Di tengah riuhnya aktivitas, sebuah panggilan telepon membuyarkan konsentrasinya. Nada dering yang berbunyi, pertanda ada nyawa yang membutuhkan pertolongan segera.
"Terima kasih laporannya, kami segera bergerak ke lokasi," ucap dr. Sari, dengan raut wajah serius yang mencerminkan tanggung jawab besar di pundaknya. Tanpa menunda, ia memanggil tim "Dokter Warga", sebuah pasukan medis yang selalu siaga 24 jam, siap mengemban misi kemanusiaan. Ambulans pun disiapkan, meraung memecah keheningan, siap mengantarkan harapan bagi mereka yang terbaring lemah.
Tujuan pertama adalah rumah Eldawati, seorang wanita berusia 60 tahun yang telah setahun lamanya terkurung di atas tempat tidur. Di sebuah rumah sederhana di Parak Laweh, tim "Dokter Warga" menemukan Eldawati dalam kondisi memprihatinkan. Osteoarthritis dan dehidrasi berat telah merenggut kebebasannya. Dengan penuh kelembutan, mereka memindahkan Eldawati ke ambulans, membawanya ke Puskesmas Lubeg untuk mendapatkan perawatan intensif.
Di ruang perawatan, Eldawati mendapatkan perhatian penuh dari para tenaga medis. Tekanan darahnya diperiksa, infus RL dipasang untuk menghidrasi tubuhnya yang lemah, dan obat-obatan diberikan untuk meredakan rasa sakitnya. Setelah kondisinya stabil, Eldawati diantarkan kembali ke rumahnya, ditemani harapan baru untuk menjalani hari-hari yang lebih baik.
Namun, misi "Dokter Warga" tidak berhenti di sana. Di hari yang sama, laporan lain datang, kali ini tentang seorang lelaki tua bernama Chandra yang ditemukan tidur di pelataran masjid di Tanjung Saba, dengan napas tersengal-sengal. Tim "Dokter Warga" segera meluncur ke lokasi, menemukan Chandra dalam kondisi memprihatinkan. Ternyata, ia menderita penyakit paru-paru kronis dan hilang ingatan. Dengan sigap, mereka membawanya ke rumah keluarganya di Lubuk Kilangan, memastikan ia mendapatkan perawatan yang layak.
Kisah-kisah heroik "Dokter Warga" terus berlanjut. Nurmaini, seorang warga Gurun Laweh, dilaporkan mengalami pusing, gemetar, dan tidak bisa duduk. Tim "Dokter Warga" segera membawanya ke IGD Rumah Sakit dr. Rasidin untuk mendapatkan perawatan intensif. Kemudian, Hanifan Malin Marajo, seorang lansia berusia 81 tahun, dilaporkan mengalami pusing, batuk, dan lemas akibat penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Tim "Dokter Warga" menyarankan agar ia mendapatkan perawatan intensif dari dokter spesialis paru.
Dr. Sari Ramadhani mengungkapkan bahwa kecepatan respons tim "Dokter Warga" adalah kunci keberhasilan program ini. Dengan dukungan dari lurah dan Babinsa, mereka mampu mencapai lokasi pasien dalam waktu 15 menit hingga 1 jam, tergantung jaraknya. Delapan dokter selalu siaga 24 jam, siap menjawab panggilan darurat dari warga.
"Dokter Warga" adalah salah satu program unggulan Wali Kota Padang, Fadly Amran, dan Wakil Wali Kota Maigus Nasir, yang bertujuan untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat. Program ini merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah kota untuk mewujudkan "Padang sehat dan sejahtera". Masyarakat dapat memanfaatkan layanan ini dengan menghubungi nomor telepon (0751) 765514 atau ponsel 081363305982.
Di balik setiap panggilan telepon, di balik setiap perjalanan ambulans, ada kisah-kisah kemanusiaan yang menghangatkan hati. "Dokter Warga" adalah pahlawan tanpa tanda jasa, yang dengan tulus ikhlas memberikan pelayanan kesehatan kepada mereka yang membutuhkan. Mereka adalah bukti nyata bahwa di tengah kesibukan kota, masih ada harapan, masih ada cinta, dan masih ada kepedulian.
Editor: Andarizal