Reses, sebagai salah satu instrumen penting dalam demokrasi, seharusnya menjadi jembatan antara wakil rakyat dan konstituennya. Namun, ada praktik reses yang dilakukan secara tertutup oleh sebagian anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan DPRD Kota Padang menimbulkan pertanyaan besar. Keterbukaan informasi terkait kegiatan reses adalah sebuah keharusan, bukan pilihan.

Masyarakat berhak mengetahui bagaimana suara mereka diperjuangkan oleh para wakilnya. Dana yang digunakan dalam reses, yang kemudian menjadi dana aspirasi, berasal dari uang rakyat. Oleh karena itu, sudah sepatutnya rakyat mengetahui bagaimana dana tersebut dialokasikan dan apa saja hasil dari reses tersebut.

Praktik "kucing-kucingan" dalam pelaksanaan reses hanya akan menimbulkan kecurigaan dan ketidakpercayaan masyarakat. Anggota dewan dipilih untuk mewakili seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya buat kelompok tertentu. Oleh karena itu, transparansi adalah kunci utama dalam menjaga kepercayaan publik.

Media massa memiliki peran penting dalam mengawal transparansi ini. Publikasi kegiatan reses melalui media dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk mengetahui secara langsung bagaimana aspirasi mereka ditampung dan diperjuangkan.

Dewan yang terhormat, ingatlah bahwa kekuasaan yang Anda miliki adalah amanah dari rakyat. Jangan khianati kepercayaan itu dengan bertindak secara tertutup. Jadilah wakil rakyat yang benar-benar transparan dan akuntabel. Suara rakyat harus terdengar, dan reses adalah salah satu wadah untuk mewujudkannya.

Padang, 27 Februari 2025

Penulis: Andarizal, KJI (Kolaborasi Jurnalis Indonesia)