Refleksi KJI: Saatnya Jurnalisme Berbicara dengan Karya
Di tengah derasnya arus informasi dan tantangan yang tak berkesudahan, jurnalisme Indonesia berada di persimpangan jalan. Profesi yang mulia ini dituntut untuk tidak hanya berbicara, tetapi juga membuktikan eksistensinya melalui karya nyata yang berbekas dan berdampak bagi masyarakat.
Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI), sebagai “rumah” bagi para jurnalis, memiliki peran krusial dalam mewujudkan jurnalisme yang berbicara melalui karya. Refleksi yang dilakukan KJI bukanlah sekadar kegiatan rutin, tetapi momentum penting untuk mengevaluasi diri, merumuskan strategi, dan yang terpenting, menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas dan berintegritas.
Karya jurnalistik yang berkualitas adalah cerminan profesionalisme dan dedikasi seorang jurnalis. Ia lahir dari riset mendalam, verifikasi ketat, dan keberanian mengungkap kebenaran, meski terkadang terasa pahit. Karya jurnalistik yang baik tidak hanya menyajikan informasi, tetapi juga memberikan konteks, menganalisis, dan mengajak pembaca berpikir kritis.
Namun, menghasilkan karya jurnalistik berkualitas bukanlah perkara mudah. Tantangan yang dihadapi jurnalisme semakin kompleks. Tekanan ekonomi, kepentingan politik, polarisasi masyarakat, dan disinformasi merajalela adalah sebagian dari tantangan yang harus dihadapi. Di tengah tantangan ini, jurnalisme harus mampu menjaga independensi, etika, dan keberpihakannya pada kebenaran.
KJI, sebagai organisasi, harus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan jurnalisme berkualitas. KJI harus mampu memberikan dukungan, pelatihan, dan advokasi bagi para jurnalis agar mereka dapat menghasilkan karya-karya berani dan bermanfaat bagi masyarakat. KJI juga harus menjadi wadah untuk saling belajar, berbagi pengalaman, dan memperkuat solidaritas antar jurnalis.
Lebih dari itu, KJI harus mampu membangun kemitraan dengan berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat sipil, maupun sektor swasta, untuk menciptakan ekosistem jurnalisme yang sehat dan berkelanjutan. Jurnalisme yang sehat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar dapat terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
"Refleksi KJI: Saatnya Jurnalisme Berbicara dengan Karya" adalah pengingat bahwa jurnalisme bukanlah sekadar profesi, tetapi juga panggilan jiwa. Jurnalisme adalah suara bagi mereka yang tidak terdengar, mata bagi mereka yang tidak melihat, dan jembatan antara kebenaran dan keadilan.
Mari kita jadikan karya jurnalistik sebagai suara lantang dan berintegritas, yang mampu membawa perubahan positif bagi Indonesia. Mari kita buktikan bahwa jurnalisme masih relevan, masih dibutuhkan, dan masih mampu berbicara dengan karya.
Padang, 9 Februari 2025
Penulis: Andarizal Ketua Pendiri KJI (Kolaborasi Jurnalis Indonesia)