Proyek BPPW Sumbar Diduga Picu Kerusakan Jalan Nasional Padang-Painan, Masyarakat Resah dan Khawatir

PAINAN - 20 FEBRUARI 2025 - Proyek pembangunan jaringan perpipaan SPAM IKK Air Sonsang Koto XI Tarusan senilai Rp 11,8 miliar yang dilaksanakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat, kini menjadi sorotan tajam. Proyek yang berada di bawah pengawasan Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Sumbar ini diduga kuat menjadi penyebab utama kerusakan parah pada ruas jalan nasional Padang-Painan, bahkan menurut informasi dilapangan kerusakan bahu jalan pernah menimbulkan kecelakaan tunggal yang membahayakan nyawa pengguna jalan.

Berdasarkan keterangan warga setempat yang enggan disebutkan namanya, proyek yang dimenangkan oleh PT Radina Pratama Mandiri ini, sejak awal pelaksanaannya diduga kuat tidak mengindahkan koordinasi dengan instansi terkait seperti Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumbar. "Saat penggalian bahu jalan sepanjang 1,6 Km, kontraktor maupun BPPW terkesan abai dan tidak berkoordinasi dengan instansi yang berwenang terhadap penanganan jalan nasional," ungkapnya dengan nada prihatin.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kondisi bahu jalan bekas galian saat ini sangat memprihatinkan, dengan banyaknya retakan, patahan, dan lubang menganga yang membahayakan pengguna jalan. "Diduga kuat, kontraktor tidak melakukan pemadatan yang seharusnya sebelum dilakukan pengecoran," jelasnya. Kondisi ini sangat membahayakan pengguna jalan, dan menurut warga, telah menyebabkan kecelakaan tunggal yang mengakibatkan pengendara motor menjadi korban.

Keresahan Masyarakat Memuncak: Tuntutan Perbaikan dan Tanggung Jawab

Kerusakan jalan ini telah menimbulkan kekhawatiran dan keresahan yang mendalam di kalangan masyarakat. "Akibat dari kerusakan bahu jalan tersebut, kami menjadi khawatir akan keselamatan jiwa keluarga kami. Jalan ini menjadi akses kami dalam melakukan aktivitas sehari-hari, baik untuk bekerja, sekolah, maupun kegiatan lainnya," tutur warga dengan nada khawatir.

Masyarakat menuntut kepada kontraktor PT Radina Pratama Mandiri dan BPPW Sumbar untuk segera bertanggung jawab dan menangani kerusakan bahu jalan ini dengan serius, sebelum jatuh korban lebih banyak. "Jangan sampai asal merusak, tetapi tidak mampu memperbaiki seperti semula lagi. Apalagi menyangkut kawasan publik sebagai akses lalu lintas yang cukup padat dan difungsikan oleh pejalan kaki," tegasnya.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat, Maria Doeni Isa, saat dimintai tanggapan melalui Whatsapp pada tanggal (20/2), terkesan mengelak dan mengarahkan ke humas. "Konfirmasi ke Humas kami pak, sesuai SOP terkait DUMAS dan publikasi. Ada bu Oza," katanya.

Respon Oza, ketika dikonfirmasi melalui Whatsapp [20/2] mengatakan. “Oja coba koordinasi kan sama PPK nya”. 

Dikatakannya, barusan oja konformai, itu masih masa pemeliharaan. Nanti akan di perbaiki dan di tindak lanjuti, makasih atas informasinya, “ ujar Oza.

Kesimpulan: Transparansi dan Akuntabilitas Harus Diutamakan

Kerusakan jalan nasional Padang-Painan akibat proyek ini telah menimbulkan kekhawatiran dan keresahan yang sangat besar di kalangan masyarakat. Masyarakat berharap pihak terkait segera mengambil tindakan yang cepat dan tepat untuk memperbaiki kerusakan jalan dan memastikan keselamatan pengguna jalan.

Berita ini akan terus kami update seiring dengan perkembangan informasi dari pihak terkait. 

Editor: Andarizal



Topik Terkait

Baca Juga :