Miris! Jembatan Batang Kelapa Ancam Ekonomi Petani Padang Pariaman, DPRD Sumbar Beny Saswin Turun Tangan
PADANG PARIAMAN - Kondisi memprihatinkan infrastruktur di Korong Padang Kabau, Nagari Malai V Suku Timur, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, menjadi sorotan tajam. Bagaimana tidak, jembatan yang menjadi urat nadi perekonomian warga hanya terbuat dari batang kelapa, sementara jalan utama sepanjang 2,4 kilometer dibiarkan rusak parah.
"Ini bukan lagi jalan, tapi kubangan kerbau! Jembatannya? Jangan tanya, bikin jantung mau copot setiap lewat," keluh seorang petani setempat, menggambarkan betapa sulitnya mereka beraktivitas sehari-hari.
Menanggapi keluhan tersebut, anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, H. Beny Saswin Nasrun, langsung turun tangan. Pada Sabtu, 22 Februari 2025, ia meninjau langsung lokasi dan menyaksikan sendiri kondisi yang memprihatinkan tersebut.
"Masyarakat di sini hidup dari hasil pertanian. Dengan kondisi jalan dan jembatan seperti ini, bagaimana mereka bisa memasarkan hasil panennya? Ini jelas mengancam perekonomian mereka," tegas Beny Saswin, prihatin.
Jembatan batang kelapa yang reyot itu menjadi satu-satunya akses penghubung antar korong. Setiap hari, para petani mempertaruhkan nyawa saat melintasinya, membawa hasil bumi mereka untuk dijual ke pasar. Tak jarang, hasil panen mereka rusak atau busuk karena terlambat sampai tujuan.
"Kami berharap pemerintah segera membangun jembatan yang layak dan memperbaiki jalan ini. Kami ingin hidup layak, seperti masyarakat di daerah lain," harap warga dengan suara penuh harap.
Beny Saswin berjanji akan memperjuangkan aspirasi masyarakat ini hingga tuntas. Ia akan mendorong pemerintah daerah untuk segera mengalokasikan anggaran perbaikan infrastruktur di Korong Padang Kabau.
"Ini bukan sekadar masalah jalan dan jembatan, tapi masalah kemanusiaan. Masyarakat di sini berhak mendapatkan akses infrastruktur yang layak," pungkasnya.
Editor: Andarizal