Efisiensi Anggaran Pemerintah Pusat Berpotensi Pengaruhi PAD Sektor Pariwisata Sumatera Barat

PADANG 14 FEBRUARI 2025 – Ketua DPD Association of the Indonesian Tours and Travel (ASITA) Sumatera Barat, Darmawi, menyampaikan kekhawatiran terkait potensi dampak efisiensi anggaran pemerintah pusat terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.

Darmawi menjelaskan bahwa pariwisata merupakan salah satu sektor penting penyumbang PAD Sumatera Barat melalui pajak, retribusi, dan pengeluaran wisatawan. Dengan adanya efisiensi anggaran, dikhawatirkan kontribusi sektor ini akan berkurang.

Pemerintah sendiri menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan domestik hingga 20 juta pada tahun 2025. Namun, Darmawi menilai target ini sulit tercapai mengingat realisasi tahun 2024 yang tidak mencapai target, bahkan saat ada perhelatan Pileg dan Pilkada.

Lebih lanjut, Darmawi menyoroti adanya pengurangan anggaran dari pemerintah pusat yang dapat berdampak pada kunjungan dinas ke Sumatera Barat. Menurutnya, kunjungan dinas juga berkontribusi sebagai wisatawan domestik dan berpengaruh pada perekonomian masyarakat serta PAD.

Menyikapi kondisi ini, ASITA Sumatera Barat memiliki strategi alternatif untuk meningkatkan PAD, yaitu dengan lebih fokus pada peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara. Darmawi menjelaskan bahwa pendapatan dari wisatawan mancanegara hampir tiga kali lipat dibandingkan wisatawan domestik. Selain itu, wisatawan mancanegara tidak terdampak oleh efisiensi anggaran pemerintah.

ASITA Sumatera Barat memilih Malaysia sebagai fokus utama karena 70% pendapatan dari kunjungan wisatawan mancanegara disumbangkan oleh wisatawan Malaysia, selain Brunei, Thailand, Australia, dan negara lainnya. Darmawi juga menyoroti potensi Sumatera Barat sebagai destinasi wisata muslim karena didukung oleh mayoritas penduduk muslim dan label pariwisata alam yang dimiliki. (An) 


Topik Terkait

Baca Juga :