“Sabo Dam” 2025 Dimulai, BWSS-V Padang Butuh Dukungan Semua Pihak
Selasa, 03 Desember 2024
SUMBAR - 4 DESEMBER 2024 - Sumatera Barat membutuhkan “sabo dam” struktur yang berfungsi sebagai bangunan pengendali aliran lahar di sungai. Adapun manfaatnya untuk mengantisipasi potensi banjir lahar dan banjir bandang dari lereng Gunung Marapi.
Sebagaimana diketahui, pada Rabu (6/11) yang lalu. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Marapi yang sebelumnya Waspada menjadi Siaga (Level III). Hal ini tentu menjadi perhatian serius pemerintah pusat, provinsi dan juga kabupaten, kota yang ada di Sumbar.
Agar “sabo dam” bisa terealisasi pembuatannya. Untuk itu, pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS-V) Padang berharap adanya kerjasama dari semua pihak supaya apa yang tengah mereka perjuangkan tidak sia-sia. Sebab, pembangunan “sabo dam” ini menyangkut antisipasi dampak letusan gunung berapi.
"Sabo dam itu untuk menahan batu-batu besar serta kayu atau pohon yang terbawa arus dari lereng Gunung Marapi," kata Arlendenovega Satria, Kasatker SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Ws Indragiri Akuaman Ws Kampar Ws Rokan Provinsi Sumbar yang didampingi Resky Wahyudi, Kasi Pelaksana BWSS V Padang, diruangan pertemuannya dengan awak media.
Dikatakan Arlendenovega, ada 12 sungai yang mengalir dilereng Gunung Merapi. Dari DED yang terus dimatangkan, setidaknya kita harus membangun 48 Sabo Dam dari 56 yang direncanakan sebelumnya. Sedangkan untuk pembangunannya dimulai tahun 2025 dengan sistem multi years kontrak.
Dikesempatan yang sama kata Resky Wahyudi, untuk pembebasan lahan yang akan dibangun sabo dam pihak BWSS-V selalu melakukan koordinasi yang intens dengan berbagai pihak, termasuk Pemkab setempat.
Bukan sekedar itu saja, kami dari BWSS-V juga meminta pada Pemkab setempat untuk terus melakukan sosialisasi pada masyarakat, agar dalam pelaksanaan pembangunan sabo dam nanti tidak muncul kendala-kendala klasik, seperti permasalahan lahan yang sebelumnya telah diklaim ready ternyata dilapangan masih bermasalah.
Selain itu, kami juga berharap pembangunan infrastruktur berbasis mitigasi bencana ini hendaknya dapat didukung oleh semua pihak. Sebab, Sumbar butuh sabo dam. An
Topik Terkait
Baca Juga :