PADANG PANJANG - Forum Keluarga Aceh Padang Panjang, Batipuh, X Koto (FKA Pabasko) menggelar Doa dan Peringatan Tsunami Aceh, di Gedung M Syafei, Senin (30/12/2024). 

Turut dihadiri Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si, kegiatan tersebut digelar untuk  mengenang, mendoakan dan menguatkan kebersamaan yang lebih baik, dalam peringatan dua dekade tsunami Aceh itu.

Dalam sambutannya, Pj Wako Sonny menyampaikan apresiasi kepada FKA Pabasko yang sudah menginisiasi kegiatan ini.

"Kami yakin kegiatan ini  bukan bermaksud untuk membuka kesedihan dan luka lama bagi saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Melainkan sebagai momen refleksi serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersamaan, ketangguhan dan solidaritas dalam menghadapi bencana," ujar Sonny.

Dua dekade telah berlalu sejak terjadinya bencana gempa dan gelombang tsunami yang menghancurkan sebagian besar pesisir barat Aceh pada 26 Desember 2004 itu, namun masih segar dalam ingatan. Tragedi ini telah meninggalkan duka yang teramat mendalam. 

"Bencana besar ini menjadi memori kelam tidak hanya bagi masyarakat Aceh, tetapi juga meninggalkan jejak bagi kita dan seluruh dunia. Bagaimana tidak, peristiwa ini menjadi salah satu bencana alam terbesar dalam sejarah dunia pada 100 tahun terakhir," tuturnya lagi.

Ia juga berpesan kepada perantau Aceh yang tinggal di Padang Panjang, untuk turut membangun kota ini dengan berbagai profesi yang dijalani.

Sementara itu, Ketua FKA Pabasko, drh. Wahidin Beruh mengatakan, forum ini dibentuk pada Juli 2024 lalu, beranggotakan 35 KK atau sebanyak 120 jiwa.

"Kami berharap melalui forum ini menjadi wadah bersilaturahmi bagi kami para perantau Aceh di Pabasko. Kami akan berkontribusi dan mendukung program Pemerintah Kota sesuai dengan porsi keberadaan kami juga," ungkap Wahid.

Pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan lelang karya seni mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) asal Aceh  dan ceramah dari Buya Hamidi. Ikut hadir perwakilan Forkopimda, OPD terkait dan undangan lainnya. (shintia)