Hari ini, tim relawan HJ-RI secara resmi melaporkan insiden tersebut ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pesisir Selatan.

Dalam video yang beredar, seorang perempuan yang diduga melakukan pengrusakan APK HJ-RI menyatakan bahwa tindakannya dilatarbelakangi oleh rasa kekecewaan atas pengrusakan APK pasangan RA-Nasta yang terjadi sebelumnya. 

Pengakuan ini mungkin bukan sekadar vandalisme biasa, melainkan bentuk empati masyarakat terhadap pasangan RA-Nasta, yang APK-nya sering kali menjadi sasaran pengrusakan.

Lebih lanjut, kejadian ini juga mencerminkan kelelahan masyarakat terhadap tindakan premanisme yang berulang kali terjadi selama masa kampanye. 

Yang lebih mengejutkan, setelah dilakukan pengecekan, ternyata akun Facebook @Ze** Can*** yang menyiarkan video tersebut secara langsung, diketahui merupakan pendukung pasangan HJ-RI. 

Hal ini memperkuat dugaan bahwa pengrusakan APK HJ-RI mungkin dilakukan oleh pihak internal sebagai respons terhadap pengrusakan APK pasangan RA-Nasta yang terjadi sebelumnya. 

Insiden ini diduga tidak hanya merupakan pengrusakan semata, melainkan bentuk empati masyarakat terhadap pasangan RA-Nasta, yang sebelumnya sering kali menjadi korban pengrusakan APK. 

Masyarakat yang jenuh dengan tindakan premanisme menuntut keadilan dan berharap penegakan hukum yang adil segera dilakukan, agar proses pemilu dapat berjalan damai dan demokratis. (Ak 47)