Mendidik Merawat Memperhatikan Anak, Bikin Kita Terobsesi Jadi Ayah Terbaik

Merawat dan mendidik anak adalah kewajiban bagi kedua orang tua. Meski begitu, seringkali pengasuhan anak dibebankan lebih berat pada seorang ibu hingga peran ayah sebagai orang tua tak optimal menemani tumbuh kembang si anak. 


Padahal, ayah yang terlibat aktif dalam pengasuhan anak ternyata memiliki kesehatan mental yang lebih baik. Elissa Strauss, penulis buku "When You Care: The Unexpected Magic of Caring for Others," menyebut, pengalaman menjadi seorang ayah bisa membebaskan para pria dari maskulinitas toksik yang seolah melarang mereka merasakan emosi.


Terlepas dari buku tulisan Elissa, biasanya di kantor atau di tempat-tempat lainnya yang berkaitan dengan aktifitas, pria diharapkan untuk menyembunyikan empati dan kepekaan terhadap pengasuhan anak. Jika mereka melakukannya, mereka akan dianggap feminin atau lemah.


Padahal, membaur dengan anak para ayah memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi semua sisi tanpa khawatir dihakimi publik. Mereka bisa bersikap manis, lembut, dan penuh kasih sayang terhadap anak, tidak takut untuk menunjukkan kelembutan tanpa takut dihakimi. Dan, hal ini sangat baik sekali bagi para ayah.


Ketika kita menempatkan laki-laki dalam peran pengasuhan anak, baik mereka memilih untuk melakukannya atau dipaksa, hal itu memberi laki-laki kesempatan untuk menjangkau dan mewujudkan bagian-bagian diri mereka yang sudah ada di sana, tetapi sering kali tidak ditunjukkan ke publik. 


Contoh, seandainya keseharian kita disibukkan dengan berbagai kegiatan, lalu teruang waktu buat bercengkrama dengan anak, disini kita baru menyadari bahwa, mendidik, merawat dan memperhatikan anak bisa membantu kita mengatasi trauma masa lalu. Selain itu, dengan adanya kedekatan antara ayah dan anak kita akan terobsesi menjadi yang terbaik.


Bukan itu saja, peran sebagai ayah juga mendorong kita untuk melepaskan diri dari imej maskulin selama melakoni aktivitas sehari-hari yang terkadang menguras energi, dengan teruangnya waktu bersama anak kita belajar untuk menjadi lebih lembut. Menghabiskan waktu bersama anak membuat kita sadar bahwa kita harus memahami diri sendiri dan arti sebuah keluarga.  **


Topik Terkait

Baca Juga :